Skip to main content

Refleksi: Tentang Perbedaan dan Kebahagiaan dalam Pernikahan

 

Kadang aku bertanya-tanya dalam hati — pasangan seperti apa sebenarnya yang bisa membuat kita bahagia?
Apakah mereka yang memiliki banyak kesamaan dengan kita — dalam hobi, pekerjaan, atau bahkan asal daerah? Ataukah justru mereka yang berbeda, yang membawa warna baru dalam hidup kita?

Karena di balik perbedaan itu, sering kali ada rasa lelah yang tak terucap.
Perbedaan kecil seperti suami yang tidak suka berfoto, sementara istri begitu menikmati momen di depan kamera, bisa saja membuat hati terasa sepi. Dan aku pun berpikir — jika hal kecil saja bisa membuat jarak, bagaimana dengan ribuan perbedaan lain yang akan terus muncul dalam perjalanan hidup bersama?

Namun semakin aku merenung, semakin aku sadar bahwa mungkin kebahagiaan dalam pernikahan bukan tentang mencari pasangan yang sama seperti kita, melainkan tentang belajar menerima dan mensyukuri perbedaan itu.
Bahagia bukan berarti selalu sejalan, tapi saling memahami arah yang berbeda dengan hati yang tetap ingin berjalan bersama.

Pernikahan, mungkin, bukan tentang menemukan cermin diri kita pada pasangan, tapi tentang menemukan keseimbangan antara dua jiwa yang tak sama, namun berusaha tumbuh di tanah yang sama — dengan cinta, kesabaran, dan rasa syukur.

Dan pada akhirnya, aku belajar bahwa perbedaan tidak selalu berarti jarak. Kadang, justru di sanalah kita belajar arti mencintai yang sesungguhnya: mencintai bukan karena kesamaan, tapi karena keinginan untuk terus bertahan dan menghargai setiap warna yang ada. 

dan Aku masih disini untuk terus belajar menerima perbedan, mensyukurinya, melihatnya dari kaca mata positif melawan suara negatif yang datang dari dalam diri bahwa mungkin pilihan ku salah, mungkin aku kurang baik, mungkin aku harusnya begini dan begitu. Menawan amarah dalam diri saat  perbedaan itu tidak sejalan dengan impian dan ekspektasi. Kadang aku membiarkanya membabi buta. tidak apa apa. karena aku masih belajar untuk menerima takdirku. 

Comments